Termometer Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin
Perbandingan Skala Termometer |
Tangan
atau indra peraba tidak bisa dengan tepat digunakan sebagai alat
pengukur suhu. Para ilmuwan telah menyelidiki dan menemukan suatu alat
pengukur suhu dengan tepat dan bersifat standar, dalam arti bisa dipakai
secara internasional yang dinamakan termometer. Dalam Satuan Internasional, satuan suhu dinyatakan dalam Kelvin, sedangkan di Indonesia atau di kehidupan sehari-hari suhu dinyatakan dalam derajat celcius (0C). Sifat zat yang diukur untuk menyatakan suhu disebut sifat termometik. Ada
banyak thermometer, tetapi cara kerjanya selalu bergantung pada sifat
zat yang berubah dengan suhu, misalnya volume, warna, besar hambatan,
dan konduksifitas termal.
Umumnya,
termometer yang digunakan saat ini menggunakan pipa kaca yang berisi
zat cair, misalnya raksa atau alkohol. Bila zat cair tersebut mengalami
kenaikan suhu, zat itu akan memuai. Termometer ada juga yang terbuat
dari bahan padat dan bahan gas. Termometer bekerja berdasarkan perubahan
volume, yaitu zat memuai jika suhu zat naik dan zat menyusut jika suhu
zat turun. Zat muai yang banyak digunakan sebagai bahan pembuatan
thermometer antara lain udara, raksa, alcohol, dan logam. Adapun Jenis-Jenis Temometer sebagai berikut:
a. Termometer Celcius
Termometer Celcius |
Termometer
ini dibuat dari pipa kaca tipis yang kedua ujungnya tertutup dengan
tendon bawah yang diisi raksa. Diatas raksa adalah pipa hampa udara yang
ujung atasnya tertutup. Alat ini dilengkapi dengan skala untuk
menunjukkan suhu.
Untuk
menandai thermometer dengan skala Celcius, thermometer mula-mula
dicelupkan ke dalam campuran es dan air pada tekanan 1 atmosfer.
Termometer dibiarkan beberapa lama sampai tinggi permukaan zat cair
dalam pipa thermometer tidak berubah. Ini artinya telah tercapai
keseimbangan termal antara es yang sedang mencair dengan thermometer.
Tinggi raksa dalam pipa thermometer kemudian ditandai. Pada tanda ini
dibubuhkan angka 00 C.
Kemudian
thermometer dicelupkan kedalam uap air diatas permukaan air yang sedang
mendidih pada tekanan 1 atmosfer. Sebagai zat termometrik, permukaan
raksa naik sampai tinggi tertentu. Setelah mencapai keseimbangan termal
maka dibubuhkan angka 1000 C. Jarak 0 – 100 dibuat dengan skala sama yang masing-masing menyatakan perubahan angka 10 C.
b. Termometer Reamur
Termometer Reamur |
Prinsip
thermometer Reamur sama dengan pembuatan thermometer Celcius dimana
angka 0 sebagai titik tetap bawah menunjukkan titik lebur es pada
tekanan udara normal. Perbedaannya dengan thermometer celcius adalah
titik didih air pada tekanan udara normal diberi tanda angka 80.
Kemudian, antara kedua suhu itu dibagi menjadi 80 bagian yang sama.
Tiap-tiap bagian disebut satu derajat reamur.
c. Termometer Fahrenheit
Termometer Fahrenheit |
Pada dasarnya Fahrenheit menentukan dua suhu sebagai patokan yang agak berlainan dengan cara Celcius dan Reamur. Suhu tetap bawah ditetapkan menggunakan salju yang dicampur dengan garam amoniak yang lebih dingin daripada suhu es yang melebur pada tekanan udara normal (76 cm Hg). Suhu tetap atas ditetapkan berdasarkan suhu badan manusia yang sehat. Ternyata, kedua suhu itu menunjukkan pada angka 32 dan 212.
d. Termometer Kelvin
Termometer Kelvin |
Termometer Kelvin ditetapkan oleh fisikawan Inggris Lord Kelvin. Skala Kelvin memiliki satuan Kelvin (disingkat K, bukan °K). Pada skala Kelvin, tidak ada skala negatif karena titik beku air ditetapkan sebesar 273 K dan titik didih air ditetapkan sebesar 373 K. Hal ini berarti suhu 0 K sama dengan –273 °C. Suhu ini dikenal sebagai suhu nol mutlak. Para ilmuwan yakin bahwa pada suhu nol mutlak, molekul-molekul diam atau tidak bergerak. Dengan alasan inilah skala Kelvin sering digunakan untuk keperluan ilmiah. Skala Kelvin merupakan satuan internasional untuk temperatur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar